Jumat, 24 Juni 2011

 
 lukisan "di ujung ranting" oil on kanfas 50 x 80cm, tentang para kutilang yg menatap depan..ditawarkan Rp.900.rb (tanpa bingkai)

"di ujung ranting" oil on kanfas 50 x 80cm, Rp.900.rb

Senin, 30 Mei 2011







"Pasar Tradisional"


Rp.3.500.000,- lukisan oil on kanvas size 150cm x 100cm
sudah dengan bingkai kayu dobel panel.

"pasar tradisional " oil on kanvas 150x100cm Rp.3.500.000,-



lukisan "bunga liar" oil on kanfas 150x100cm
***terjual**

lukisan "bunga liar" oil on kanfas 150x100cm



lukisan oil on kanfas "petani di kampungku
***terjual**

lukisan oil on kanfas "petani di kampungku





   lukisan "dua jalak bali" cat acrylik 50x40cm

lukisan "dua jalak bali" cat acrylik 50x40cm

Jumat, 14 Mei 2010



Lukisan Oil On Kanfas, 1m x 80 cm  dgn bingkai ukir. (Rp.3.500.000)

CENDET , wild beauty Oil On Kanfas, 1m x 80 cm bingkai ukir. (Rp.3.500.000)

Rabu, 10 Februari 2010



koleksi Lams gallery, "TIGA KEPODANG JAWA" lukisan OIL on KANVAS, big size 1,5m x 1m, Saat bidadari2 kuning ini masih dengan tenang bisa melenggang di hutan-hutan jawa..

**Terjual*

Lenggang sang kepodang OIL on KANVAS, big size 1,5m x 1m

Selasa, 12 Mei 2009



lukisan oil on kanfas 60x50cm..Hingar bingar di kayangan tengah membingungkan para kaum punokawan, para ksatriya yang dulu dibanggakan tengah saling bermanuver mencari tempat-tempat aman, lihatlah..puluhan kelompok-kelompok kecil binatang lemah tengah berbantah mencari keuntungan.

Namun tidak dengan "KELUARGA KELINCI" ini, dalam keterbatasan otot yang selalu disyukurinya, mereka saling pasang telinga panjang tuk menemukan jalan damai,ala jalan setapak yang mampu membelah gunung-gunung..membawa irama nyanyian dari gunung..turun kelembah-lembah..

sambil menggumamkan syair-syair enteng yg hanya terdengar dalam diam :



keluarga kelinci,oil on kanfas 60x50cm

Kamis, 16 April 2009

l
"Darah  dan Jagoan" oil on kanvas 80cm x 70cm  **terjual**
lagi musim "jago" dan "jargon".. dikampung sini otot dan darah jadi ukuran buat menentukan siapa jadi pemenang..

"Darah dan Jagoan" oil on kanvas 80cm x 70cm

Selasa, 24 Maret 2009




lukisan cat acrylic "Selimut etnik di tanah tetangga"

Njenengan tentu kenal Si jagal Abilowo? Bima, wrekudoro..tokoh perkasa didunianya..yang memandang hidup hanya dalam benar dan salah, hitam dan putih,ya dan tidak..tidak ada kompromi, tidak ada kata takut pada makhluk, semua tantangan yang diberikan dijawab dengan keyakinan..tidak kenal subosito, totokromo, dimatanya semua sama..kaya miskin, rakyat jelata, penguasa..

kalau rata-rata ksatria jawa mengenal “boso kromo” maka tidak dengan dia..
tapi semua berubah ketika ia berhadapan dengan tokoh Sang Dewa Ruci sebagai penggambaran Tuhan di dunia pewayangan (walau menurut saya tidak pas)..

Itulah penggambaran Sang Dalang atas tokoh kebenaran yang berpadu dengan kekuatan..kekuatan jiwa (ruh) dan kekuatan fisik (jasad)..
sebagaimana tokoh Umar bin khatab dalam dunia Islam yang dengan lantang menciutkan nyali para musuh Allah..” Barang siapa ingin istri-istrinya menjadi janda, anak-anaknya menjadi yatim..maka cegahlah saya..”

Namun disinilah letak ujiannya..tokoh-tokoh seperti beliau, walaupun bertindak dengan benar, tapi seringkali tidak bisa dibenarkan dalam waktu dan tempat yang berbeda, sehingga seringkali harus disandingkan dengan tokoh-tokoh berkarakter lembut sebagai pengendali..kalau di tokoh pewayangan ada Puntodewo, atau Kisemar lurae Bodronoyo..maka tokoh Abu Bakar dikenal dengan bijak dan kelembutannya..yang selalu bisa mengambil sikap-sikap yang penuh dengan pertimbangan yang bijaksana..

keteguhan yang sangat patut dicontoh untuk memegang prinsip bertauhid, bertuhan, hanya ada benar atau salah, Tuhan atau bukan, tidak ada kompromi dalam bertuhan, seperti kata kilurah bodronoyo yang dalam logat "sepoh"nya sering bergumam ' blegegeg ugeg-ugeg sak dulito"..

Tapi hidup ini ibarat ada di padang kurusetra..musuh mengincar dimana-mana, tokoh-tokoh yang nyaris sempurna ini setelah harum di satu negeri belum tentu di kenal harum oleh negeri tetangga,

satu hal yang lumrah..jamak..bisa jadi kalau burung bul-bul harus mengakui keterbatasan sayap-sayapnya, untuk menebar cerita-cerita epos yang bukan hanya sang Jagal abilawa, namun juga tentang sang Umar dan Abu Bakar..

lmt.24 malem
alhamdulillah Alifku dah sehat..
moga nggak malu lagi dengan abi..



Epos di tanah tetangga lukisan cat acrylic "Selimut etnik di tanah tetangga"

Sabtu, 21 Maret 2009



lukisan "empat kenari", oil on kanvas 30cm x 40 cm (lams gallery)

NASEHAT PARA HEWAN

Seperti bangau di sungai
Diam, bermenung tanpa gerak.
Pandangnya tajam, pura-pura suci

.. memang menakjubkan.
hebat..

,kakinya yang panjang menambah wibawanya, bulunya yang putih bersih memperlihatkan karismanya, dan sikapnya yang tenang seolah menunjukan kedalaman ilmunya, ..mengelabuhi ikan2 yang berseliweran buat dijadikan santapan..

Atau seperti si burung hantu
yang menerorkan maut di sepanjang malam, bengis, dengan tatapan mata tajam nan dingin..seakan mampu membunuh semua tikus2 yg berkeliaran, tapi loyo saat matahari mulai bersinar..

mo kita bilang apa pada mereka?

Sok suci? Sok wibawa? Kalem? Ato sombong..serakah. kejam.. dsbnya..??
toh mereka tetap tdk merubah pola hidupnya.. dari dulu hingga sekarang..tetap hidup menjalani instingnya, yang sudah dirasa pakem sebagai pemberian dari Penciptanya.

Tapi tidak dengan menungso..
kata2 isteri tetangga-pun sering merupah jalan dan alur selera hidupnya, mentang –mentang semua gaya binatang bisa ditirukanya..
apalagi kalo buat rebutan “rejeki”..hayyah kono!!

Gayanya melu-melu si bangau, anteng,sorot mata tajam,tenang njaga wibawa,bulunya yang putih menambah charisma..maka kenthongan titir waspada musti segera ditabuh oleh bangsa ikan-ikan kecil ini..karena sesungguhnya yang putih hanya bulunya..darah dan dagingnya tetep merah, gerakanya cepat mencithesi ikan2 kecil sekecil kita..
Atau melu2 si burung hantu..yang lain do melek, dia kriyip2 sok cuek, anteng, ngantukan, tapi giliran yg laen istirahat..ladalah..matanya melek byar, mbabat semua makhluk kecil yang ada..

tapi.…ah..itu kan kata siburung kenari..burung-burung kecil yang hanya bisa bernyanyi , gak doyan daging dan hanya bisa makan biji..

Makanya bisa jadi ini kan masalah rejeki, yang pasti akan ikut dibawa mati, mau dengan apa perut ini diisi, darah dan daging anak-anak,isteri,suami diberi nutrisi….

mbok menowo,

tawakal bisa lebih menyelamatkan, tidak melik, tidak iri, tidak jadi semangat karena dipuji dan tidak pula nggrundel karena di caci maki….

(lmt.bangkong neng njero tong)

“Dari umar ra. ia berkata aku mendengar rasulullah saw bersabda'andaikan kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana dia memberik rezeki kepada burung yaitu keluar dengan prut kosong di pagi hari dan kembali dengan perut kenyang di sore hari (HR tirmidzi



lukisan "empat kenari", oil on kanvas 30cm x 40 cm Rp.400.000,-

Jumat, 27 Februari 2009



Andaikan begini..andaikan begitu..
Pasti akan lebih begini..pasti akan lebih begitu..
Itulah menungso…”jalmo cilik kurang toto kromo
(makhluk kecil yang kurang sopan santun) selalu kurang dan kurang... sebagaimana Rosululloh telah mengibaratkan seandainya manusia ini diberikan satu gunung emas, niscaya ia akan meminta gunung emas yang kedua, yang ketiga ..dan begitu seterusnya..
Gak sopan sama seng nggae urip, yang telah memberikan setiap sesuatu sesuai dengan takaranya, tidak kurang dan tidak lebih..
Sering luppa.! Bahwa setiap segala sesuatu ini akan ada konsekwensinya, konsekwensi positip dan negatip:
“Barang siapa pandai bersyukur , niscaya akan ditambahkan nikmatnya”
“dan barang siapa yang tidak bersyukur..tunggulah azab-Nya sangat peddih..!”

//lukisan oil on kanvas, 100cm x 70cm// dibuat th 2008 ***Terjual***
Setiap menatap lukisan ini ada yg terbersit:
Jiwa yg Indah, beauty ..namun ada tersimpan suatu refleksi hati..(dah bagus2 di kebun masih pengen dibawa kerumah, diawetin, dibuat lukisan..gak puas juga! dibedakin macem2..ah..) moga bisa jadi reflesi hati.

MAWAR dan KUPU2 ( oil on kanvas, 100cm x 70cm.th 2008 )

Kamis, 19 Februari 2009


lukisan cat minyak diatas kanvas 50cm x 70cm "Jalan Kampung" Rp.450.000 **terjual**


Dosenku ada dijalan-jalan

Kali ini aku terpaku dengan seorang yg sangat-sangat sederhana..namun aku rela buat menyebutnya Dosen..dosen fakultas hidup..
hanya dengan menatap raut wajahnya aku bisa merasakan ceritera yang tidak diungkapkannya..
Dikotak bagasi kayunya terselip sarung dan pakaian sederhana yg selalu dijaga kesuciannya..diluangkan waktunya buat berhenti di mushola2 sepanjang jalur yang dilewatinya, buat menjaga sholatnya tetap terjaga..Inilah sosok dosen ku kali ini,seorang .. sais bendy.. walau tanpa berkata-kata, namun mengajarkan pada ku tentang kemuliaan seorang manusia yang tidak pernah mengeluh, bahkan selalu mensyukuri atas semua yang telah diterimanya, tidak peduli banyak atau sedikit, baik atau buruk menurutnya, bahkan kurang atau lebih memenuhi kebutuhannya, semua diterima sebagai sebuah karunia dengan penuh keikhlasan..inilah yang terbaik untuk hidup saat ini, bukankah Alloh Maha Tau? Atas semua jiwa dan raga ini..tiada pernah terbersit sedikitpun rasa iri dihati terhadap apa yang dinikmati orang lain.., bisa jadi mungkin tertanam tertanam dalam jiwanya tentang manusia agung yang sangat dikaguminya pernah mengatakan bahwa “sekali-kali tidak akan dicabut nyawa seorang hamba sebelum jatah rejeki terakhir diberikan kepadanya…” atau akan sebuah keyakinan “dan jika Alloh menyayangi seorang hamba niscaya akan dibukakan sebuah jalan kearah kebaikan, walau bisa jadi kurang berkenan di hati kita”,
siapa yang sangka bahwa kondisinya saat ini..yang tidak memungkinkan dia untuk berbuat curang sebagaimana para pejabat yang dengan mudah menyelewengkan harta yang bukan miliknya? Tidak memungkinkan untuk membelanjakan harta dijalan maksiat sebagaimana orang-orang kaya yang dengan mudah membeli kemaksiatan? Tidak memungkinkan untuk menjual tampang sebagaimana mereka yang dengan mudah menggaet gadis-gadis muda? adalah sebuah penjagaan yang diberikan Sang Pencipta kepadanya..
Demikianlah, dibalik babak hidupnya beliau menceritakan tentang tiga potensi manusia yang bisa menghantarkan manusia kedalam kemuliaan atau kehinaan, itulah potensi fisik, akal dan hati….

lmt.09

oil on kanvas 50cm x 70cm "Jalan Kampung"

Selasa, 17 Februari 2009


 lukisan oil on kanfas "melepas lelah"  50x70cm Rp.750.000

 RAJAH

kata orang.. rajah garis tangan menggambarkan alur hidup..nasib..watak..atau ..embuh, sak karepmu.
namun bagiku ada yang lain di rajah ini,.. bentuk2 polanya tertentu, tapi tak pernah aku temui yang membentuk garis lurus ala penggaris, hanya melengkung, meliuk,seperti bentuk awan yang tak pernah berbentuk lingkaran atau segi-empat.. . namun juga bukan chaos, atau kacau sama sekali. Ada pola-pola tertentu yang diikuti, namun pola-pola tersebut bukanlah bentuk-bentuk geometris yang kaku. Pola-pola tersebut lebih menyerupai art atau seni, dan selalu berada dalam keadaan yang harmonis.
Begitulah mungkin hukum alam: hukum yang mengatur alam dan kehidupan. Hukum tersebut tidak bersifat kaku. (Bahkan hukum gravitasi Newton yang memiliki persamaan matematika yang eksak itupun memiliki toleransi kesalahan katanya). Hukum tersebut lebih menyerupai art atau seni dan mencerminkan keadaan yang harmoni.
Yang kaku adalah ciri yang mati, seperti alang-alang yang mati itu kaku. Yang lentur adalah ciri kehidupan, seperti alang-alang yang hidup itu lentur.
Bayangkan betapa jelek hidup ini: jika pohon kelapa itu benar-benar lurus seperti penggaris, dan awan berbentuk lingkaran, dan bintang-bintang di langit berbaris rapi seperti serdadu....
Tapi sayangnya, ada orang-orang tertentu yang ingin membuat kehidupan menjadi seperti itu. Menurut saya itu akan sangat tidak menarik!
lmt lagi aneh..

oil on kanvas "melepas lelah" 50x70cm Rp.750.000,

kalo ini lukisan yang mbikin adem!.."koi" oil on kanvas, 80cm x 80cm (Rp.500.000,-) + bingkai..pastinya dibuat saat tengah ada rasa adem di kepala pelukisnya..

"koi" oil on kanvas, 80cm x 80cm (Rp.500.000,-)

Blogger news

. . .